Scroll untuk baca berita
Berita UtamaNewsTimur Tengah

Israel dan Hamas Akhirnya Sepakat Lakukan Gencatan Senjata dan Tukar Sandera

3464
×

Israel dan Hamas Akhirnya Sepakat Lakukan Gencatan Senjata dan Tukar Sandera

Sebarkan artikel ini
Seorang pengunjuk rasa mengacungkan papan bergambar Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, pada aksi dukung Palestina, di London, Inggris, Sabtu (21/10/2023). (dok: Hannah McKay/REUTERS)

Domainrakyat.com – Setelah isu gencatan senjata terus-menerus diupayakan oleh beberapa pemimpin dunia sejak beberapa hari yang lalu, akhirnya Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Kabinet Israel pada Selasa (21/11) telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza selama empat hari untuk membebaskan para tahanan dan sandera dari masing-masing pihak.

Skroll untuk Melanjutkan
Advertising

Apabila kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar ini diimplementasikan — maka ini akan menjadi terobosan diplomatik terbesar dan jeda besar pertama sejak pertempuran dimulai.

Dikutip dari Axios, setelah menghabiskan lebih dari lima jam diskusi dengan para anggota kabinet kemarin, akhirnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkonfirmasi persetujuan gencatan senjata tersebut.
Namun, dia menegaskan bahwa gencatan senjata itu bukan berarti perang berakhir.

Perang, kata Netanyahu, akan terus berlanjut setelah jeda gencatan senjata selesai, hingga Hamas dihancurkan, seluruh sandera Israel dibebaskan, dan tidak ada seorang pun di Gaza yang dapat mengancam Israel.

Selain itu, Netanyahu juga mengapresiasi sekutu dekatnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, atas bantuannya selama beberapa hari terakhir dalam merampungkan kesepakatan tersebut.

“Kesepakatan itu telah diperbaiki sehingga mencakup lebih banyak sandera dengan biaya yang lebih rendah. Presiden Biden membantu dan saya berterima kasih kepadanya untuk itu,” pungkasnya.

Adapun kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza terdiri dari dua tahap. Pada tahap pertama, Hamas diharapkan membebaskan sekitar 50 wanita dan anak-anak Israel yang disandera di Gaza.

Sebaliknya, Israel diharapkan membebaskan sekitar 150 tahanan Palestina — yang sebagian anak-anak dan wanita. Semua ini perlu dilaksanakan dalam kurun waktu jeda empat hari.

Pada tahap kedua, Hamas diperbolehkan membebaskan puluhan anak-anak, wanita, dan lansia sebagai imbalan bagi Israel untuk memperpanjang durasi gencatan senjata selama beberapa hari.

Terlepas dari pembebasan tahanan dan sandera, kesepakatan yang disetujui kabinet Israel juga mengizinkan masuknya sekitar 300 truk berisi bantuan kemanusiaan per hari ke Gaza melalui Mesir.

Menurut pejabat Israel, pasokan lebih banyak bahan bakar juga bakal diizinkan masuk selama empat hari jeda pertempuran itu. Meski telah disetujui, hingga berita ini dirilis belum disepakati kapan kesepakatan gencatan senjata bakal diimplementasikan.

    

Lihat berita dan Artikel Domainrakyat.com di Google News dan WhatsApp Channel