Murung Raya, Domain Rakyat. Com//
Asa warga pedalaman Murung Raya akhirnya terwujud. Program penyalaan listrik Tahun Anggaran (TA) 2023 resmi mengaliri 3 kecamatan, 1 kelurahan, dan 21 desa. Sebuah langkah besar untuk mengakhiri ketertinggalan dan menegaskan komitmen pemerataan pembangunan di Bumi Tana Malai Tolung Lingu.
Selama ini, masyarakat di pelosok masih akrab dengan lampu minyak tanah dan genset berbahan bakar Bensin. Kini, situasi berubah. Malam yang biasanya gelap gulita berganti terang benderang. Anak-anak bisa belajar lebih lama, puskesmas lebih siap melayani pasien, dan usaha kecil punya peluang berkembang.
Bupati Murung Raya menegaskan, program ini adalah jawaban atas kebutuhan dasar warga. “Listrik bukan hanya lampu menyala. Ini pintu masuk untuk pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi. Desa tidak boleh lagi tertinggal dari kota,” tegasnya.
PLN pun memastikan program elektrifikasi akan terus berlanjut. Meski medan berat dan akses terbatas kerap jadi hambatan, tekad menerangi pelosok tak surut. “Kami berkomitmen menghadirkan energi sampai ke titik terjauh. Tidak ada lagi desa yang dibiarkan gelap,” ujar perwakilan UP2 PLN Kalsel.
Kepala Desa Maruwai,Suwanto, mengaku warganya sudah lama menanti momen ini. “Dulu kalau malam hanya gelap, paling ada lampu Aki. Sekarang listrik masuk, warga senang sekali. Anak-anak bisa belajar dengan nyaman, usaha kecil bisa jalan. Ini perubahan besar bagi desa kami,” ungkapnya.
Senyum warga pedalaman jadi bukti paling nyata. Kini, cahaya lampu listrik resmi menerangi rumah-rumah di 21 desa. Bumi Tana Malai Tolung Lingu perlahan menanggalkan gelap, menuju masa depan yang lebih terang