Scroll untuk baca artikel
DaerahMurung RayaNews

Pertamina Diminta Bertanggung Jawab atas Hilangnya Pertalite–Pertamax di Puruk Cahu

×

Pertamina Diminta Bertanggung Jawab atas Hilangnya Pertalite–Pertamax di Puruk Cahu

Sebarkan artikel ini

Murung Raya, Domain Rakyat. Com//

Kelangkaan BBM jenis Pertalite dan Pertamax kembali menjadi sorotan publik. Dua jenis bahan bakar yang selama ini menjadi tumpuan mobilitas masyarakat mendadak menghilang dari pasaran, memicu antrean panjang di SPBU 64.739.01 serta kegelisahan warga yang membutuhkan kepastian pasokan. Situasi ini dinilai tidak boleh dibiarkan berlarut.

Salah satu tokoh masyarakat Puruk Cahu, Abdul Rachim, dengan tegas meminta Pertamina beserta anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, untuk bertanggung jawab penuh atas terjadinya kelangkaan ini. Menurutnya, sebagai perusahaan negara yang diberi mandat mengelola distribusi energi nasional, hilangnya dua jenis BBM tersebut adalah bentuk kelalaian serius yang berdampak langsung pada aktivitas ekonomi masyarakat.

Abdul Rachim menegaskan bahwa masyarakat Puruk Cahu tidak sedang mencari kambing hitam, namun menuntut transparansi dan sikap profesional dari pihak Pertamina. Ia menilai bahwa kejadian ini bukan kali pertama, dan setiap kali kelangkaan terjadi, tidak pernah ada penjelasan tuntas yang mampu meyakinkan publik. “Kami butuh kepastian, bukan janji-janji normatif,” ujarnya.

Di lapangan, beberapa warga mengaku terpaksa membeli BBM eceran dengan harga yang melambung tinggi akibat suplai resmi yang terganggu. Kondisi ini memperlihatkan betapa rentannya sistem distribusi BBM ketika pengawasan dan kontrol tidak berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas harian masyarakat, mulai dari pelaku usaha, pekerja, hingga layanan publik, ikut terdampak cukup signifikan.

Pengamat energi daerah Ahmad Burhansyah, menilai bahwa Pertamina seharusnya melakukan evaluasi menyeluruh atas pola distribusi di wilayah perdesaan dan kota kecil seperti Puruk Cahu. Minimnya informasi, lambatnya respons, serta buruknya manajemen stok dinilai sebagai faktor yang memperburuk situasi. Ketika kelangkaan berulang, kata mereka, maka itu bukan lagi persoalan teknis, tetapi kegagalan sistem.

Di tengah keresahan tersebut, masyarakat berharap pemerintah daerah juga turun tangan melakukan koordinasi intensif dengan pihak Pertamina. Kolaborasi lintas lembaga menjadi penting untuk memastikan rantai distribusi BBM berjalan aman, stabil, dan tidak meninggalkan celah bagi spekulasi yang merugikan warga.

Hingga berita ini diturunkan, Pertamina belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait hilangnya pasokan Pertalite dan Pertamax di Puruk Cahu. Sementara itu, harapan publik hanya satu: kepastian distribusi dan tanggung jawab nyata dari pihak yang berwenang, yakni Pertamina UPMS Banjarmasin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *