Murung Raya, Domain Rakyat. Com//
Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan di Kabupaten Murung Raya. Melalui gelaran Dialog Kependidikan bertema “Tata Kelola dan Kesejahteraan Guru: Guru Hebat, Indonesia Kuat”, seluruh unsur pendidikan berkumpul untuk merumuskan arah pembinaan dan penguatan profesi guru di era milenium. Kegiatan berlangsung di Aula Cahai Onui Tingang, Gedung B Sekretariat Daerah Kabupaten Murung Raya, Sabtu (29/11/2025).
Hadir sebagai narasumber empat figur sentral yang selama ini banyak bersinggungan dengan kebijakan pendidikan, yakni Wakil Bupati Murung Raya Rahmanto Muhidin, SHI., MH, Ketua DPRD Murung Raya Rumiadi, SH., MH, Wakil Ketua I DPRD Murung Raya Dina Maulidah, SHI., MH, serta pemerhati pendidikan Dr. Yulianus, M.Pd. Acara juga dihadiri jajaran Forkopimda dan ratusan guru mulai dari tingkat dasar hingga menengah atas.
Dalam dialog tersebut, Wakil Bupati Rahmanto Muhidin menegaskan bahwa tata kelola pendidikan harus bertumpu pada transparansi, komitmen layanan, dan peningkatan kapasitas guru sebagai ujung tombak pembangunan SDM. Ia menyebut, guru bukan hanya pengajar, melainkan figur pembentuk karakter yang menentukan daya saing generasi muda Murung Raya. Karena itu, peningkatan kesejahteraan dianggap sebagai prioritas yang tak bisa dinegosiasi.
Ketua DPRD Rumiadi menyoroti pentingnya harmonisasi regulasi antara pemerintah daerah dan pusat agar distribusi anggaran pendidikan berjalan lebih efektif. Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan harus paralel dengan kejelasan status, jenjang karier, dan jaminan kesejahteraan guru honorer maupun ASN. “Investasi terbesar daerah ini adalah pada pendidikan. Karena itu, guru harus mendapatkan perhatian yang layak dan setara,” ujarnya dalam forum.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Dina Maulidah menekankan perlunya kebijakan afirmatif bagi guru di wilayah terpencil. Ia menyebut bahwa pemerataan pendidikan hanya bisa terwujud apabila guru di pedalaman mendapat ruang, fasilitas, dan dukungan penuh agar tidak tertinggal dari sekolah perkotaan. Kesejahteraan yang memadai disebut menjadi kunci untuk mendorong motivasi dan kinerja guru.
Pemerhati pendidikan, Dr. Yulianus, menambahkan bahwa peningkatan kompetensi pedagogik dan digital adalah keniscayaan di era kini. Guru harus adaptif terhadap teknologi, pembelajaran interaktif, dan pendekatan yang menumbuhkan daya kritis peserta didik. Ia menilai Murung Raya memiliki potensi besar untuk menjadi daerah dengan ekosistem pendidikan yang maju apabila inovasi terus dikembangkan.
Dialog ini menjadi ruang bertemunya ide, kritik, dan harapan dari berbagai pemangku kepentingan. Para guru yang hadir tampak antusias menyimak paparan dan mengajukan sejumlah masukan terkait kondisi lapangan, mulai dari fasilitas belajar, beban administrasi, hingga tantangan pembelajaran di daerah pelosok.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Murung Raya berharap lahirnya rekomendasi strategis yang mampu memperkuat sistem pendidikan serta meningkatkan martabat profesi guru. Dengan tata kelola yang baik dan kesejahteraan yang semakin membaik, guru diharapkan semakin mantap menjalankan peran mulia mencerdaskan kehidupan bangsa—sehingga slogan Guru Hebat, Indonesia Kuat menjadi kenyataan, bukan sekadar seruan seremonial