RUSIA – Perusahaan restoran raksasa makanan cepat saji asal Amerika Serikat, McDonald’s menyebutkan akan keluar dari pasaar Rusia dan menjual bisnisnya di negara yang semakin terisolasi itu, Senin (16/5/2022).
Mengutip dari SCMP, diketahui banyak bisnis Barat yang telah menarik diri dari Rusia sejak invasi ke Ukraina dimulai pada Februari yang lalu.
Sebelumnya, pembuat mobil Prancis, Renault mengumumkan telah menyerahkan aset Rusianya kepada pemerintah di Moskow, menandai nasionalisasi besar pertama dari keruntuhan ekonomi.
Pada bulan Maret, McDonald’s menutup semua restoran yang berjumlah 850 di negara tersebut yang dikatakan mempekerjakan 62 ribu orang.
“Setelah lebih dari 30 tahun beroperasi di negara itu, McDonald’s Corporation mengumumkan akan keluar dari pasar Rusia dan telah memulai proses untuk menjual bisnis Rusianya,” kata perusahaan melalui pernyataan resminya.
“Krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina, dan lingkungan operasi yang tidak terduga, telah membuat McDonald’s menyimpulkan bahwa kepemilikan bisnis yang berkelanjutan di Rusia tidak lagi dapat dipertahankan, juga tidak konsisten dengan nilai-nilai McDonald’s” tambah isi pernyataan tersebut.
Dikatakan, perusahaan sedang berusaha menjual seluruh portofolio restoran McDonald’s di Rusia kepada pembeli lokal.
Perusahaan menambahkan bahwa setelah penjualan, restoran tidak lagi dapat menggunakan nama, logo, branding, atau menu McDonald’s.
Rusia, di mana McDonald’s secara langsung mengelola lebih dari 80% restoran yang menyandang namanya, menyumbang 9% dari pendapatan perusahaan dan 3% dari laba operasionalnya.
“Kami sangat bangga dengan 62 ribu karyawan yang bekerja di restoran kami, bersama dengan ratusan pemasok Rusia yang mendukung bisnis kami, dan pewaralaba lokal kami. Dedikasi dan loyalitas mereka kepada McDonald’s membuat pengumuman hari ini menjadi sangat sulit,” ungkap Chief Excecutive Chris Kempczinksi dalam sebuah pernyataan.