Iklan - Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Follow WhatsApp Channel Domainrakyat.com untuk update berita terbaru setiap hari

Tanpa Alasan Jelas, Sejumlah Calon Penumpang KMP Kota Muna Dipaksa Turun Lewat Samping di Pelabuhan Bajoe

Editor: Tim Redaksi

Tanpa Alasan yang Jelas, Sejumlah Calon Penumpang KMP Kota Muna Dipaksa Turun Lewat Samping di Pelabuhan Bajoe (Foto: Istimewa)

Bone, Domainrakyat.com – Nasib miris dialami sejumlah calon penumpang yang hendak menyeberang dari pelabuhan Bajoe ke pelabuhan Kolaka. Mereka dipaksa turun oleh petugas kapal tanpa alasan yang jelas, Minggu (8/12/2024.

Safaruddin, salah satu calon penumpang yang diturunkan paksa mengatakan, dirinya diturunkan paksa dari kapal tanpa ada alasan yang jelas. Padahal, menurut pengakuannya, tiket yang dia pegang lengkap.

“Saya diturunkan dari kapal dengan alasan yang tidak jelas. Padahal, tiket ada, surat penyeberangan ada,” ungkap Safaruddin, Minggu (8/12/2024).

Safaruddin hendak menyeberang dari pelabuhan Bajoe menuju pelabuhan Kolaka dengan membawa serta istri dan dua orang anaknya yang masih kecil. Karena berniat menumpang Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Kota Muna yang dijadwalkan berangkat pukul 13, Safaruddin sudah berada di pelabuhan sejak pukul 10.20, kemudian membeli tiket lewat aplikasi Ferizy pada pukul 12 siang.

Safaruddin juga mengaku, dia adalah calon penumpang yang naik di kapal paling pertama dengan mengendarai motor. Saat sudah asyik di dek kapal, tanpa sepengetahuannya, petugas kapal menurunkan motornya dari kapal. Setelah itu baru dia diberi informasi oleh pihak petugas dan disuruh turun.

“Saya dikasih turun dari kapal, padahal saya lengkap. Saya penumpang yang pertama naik,” katanya.

Tidak hanya itu, Safaruddin juga mengungkap, bahwa diantara penumpang yang bermotor, ada satu yang tidak memiliki tiket, tetapi tidak disuruh turun.

“Sementara ada tadi satu motor yang tidak ada karcis dikasih lolos,” ungkapnya.

Menurut Safaruddin, dirinya tidak masalah jika memang harus turun, tetapi yang dia sesalkan sikap petugas kapal yang memaksa istrinya melompat di samping pagar kapal sambil menggendong anaknya yang masih kecil.

“Saya tidak keberatan dikasih turun, tapi tanggungjawab dari pihak Kota Muna dan pihak pelabuhan Bajoe, kenapa mereka tega menyuruh istri saya lompat lewat samping sambil gendong anak,” katanya.

Safaruddin mengatakan, pihak kapal tidak punya tanggungjawab sama sekali, tidak hanya tidak membantu membawa barang-barangnya turun dari kapal, pihak kapal bahkan tidak meminta maaf atas apa yang telah mereka lakukan terhadap Safaruddin, istrinya dan kedua anaknya yang masih kecil.

Tak terima diperlakukan sedemikian rupa oleh pihak KMP Kota Muna dan pihak Pelabuhan Bajoe, Safaruddin kemudian mengunggah kejadian itu di media sosial dengan narasi, “Diturunkan dari kapal dengan alasan yang tidak jelas, tiket ada, surat penyeberangan ada, motor paling pertama naik, tapi tiba-tiba dikasih turun. Tidak ada tanggungjawab dari pihak Pelabuhan Bajoe sementara posisinya saya ada anak kecil dua orang. Tidak ada permintaan maaf dari pihak kapal ataupun pihak pelabuhan. KMP Kota Muna, Minggu 8 Desember 2024”.