Iklan - Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Follow WhatsApp Channel Domainrakyat.com untuk update berita terbaru setiap hari

OCCRP Menobatkan Mantan Pemimpin Suriah Bashar al-Assad sebagai “Person of the Year” dalam Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi

Editor: Tim Redaksi

OCCRP Menobatkan Mantan Pemimpin Suriah Bashar al-Assad sebagai “Person of the Year” dalam Kejahatan Terorganisasi dan Korupsi (Foto: OCCRP)

Jakarta – The Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) atau Proyek Pelaporan Kejahatan Terorganisir dan Korupsi mengumumkan pemimpin Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad sebagai pemenang penghargaan “Person of the year” (tokoh tahun ini) tahun 2024 .

Sejak 2012, penghargaan ” Person of the year” dari OCCRP telah diberikan kepada mereka yang paling banyak menimbulkan kekacauan di seluruh dunia melalui kejahatan terorganisasi dan korupsi. Pemenangnya dipilih oleh panel juri ahli dari berbagai lapisan masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalisme.

Rezim Assad dicirikan oleh kontrol terpusat, penindasan terhadap perbedaan pendapat, dan ketergantungan pada aparat keamanan yang kuat. Pasukannya dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang meluas, termasuk penyiksaan, pembunuhan, penggunaan senjata kimia, penahanan massal, dan penargetan warga sipil.

Didanai oleh produksi obat terlarang Captagon dan bentuk-bentuk kejahatan terorganisasi lainnya, seperti penyelundupan manusia dan rokok, pencurian barang antik, dan perdagangan senjata, rezim Assad meraup miliaran dolar untuk mempertahankan kekuasaan otoriternya yang brutal, sambil menyebarkan kekerasan, obat terlarang, dan kriminalitas di seluruh wilayah.

“Selain menjadi diktator seperti ayahnya, Assad juga menambah dimensi kejahatan dan korupsi yang tak terbayangkan, menghancurkan kehidupan banyak orang bahkan di luar perbatasan negaranya sendiri,” kata salah satu pendiri Daraj.com, Alia Ibrahim, yang menjadi juri dalam kontes tahun ini. “Kerusakan politik, ekonomi, dan sosial yang disebabkan oleh Assad, baik di Suriah maupun di kawasan tersebut, akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diatasi.”