Scroll untuk baca berita
Timur TengahInternasional

Israel Bangun Permukiman Yahudi di Tepi Barat, Muhammadiyah dan Dunia Internasional Murka

×

Israel Bangun Permukiman Yahudi di Tepi Barat, Muhammadiyah dan Dunia Internasional Murka

Sebarkan artikel ini
Israel Bangun Permukiman Yahudi
Ilustrasi(AFP)

Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari Timur Tengah. Tindakan Israel bangun permukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat, Palestina kecaman internasional. Keputusan ini langsung memicu amarah banyak pihak, termasuk dari organisasi besar di Indonesia, Muhammadiyah.

Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad, dengan tegas menyebut langkah Israel itu sebagai tindakan biadab yang mengabaikan keberadaan bangsa Palestina. “Sangat mengutuk tindakan biadab yang tidak menghargai keberadaan bangsa lain. Menganggap bangsa Palestina bangsa yang harus dilenyapkan,” ujarnya dengan nada penuh emosi, Jumat (22/8/2025). Menurutnya, dunia internasional tidak boleh diam, protes harus digelorakan tanpa henti agar tekanan global benar-benar dirasakan Israel.

Proyek permukiman yang disebut “E1” ini telah lama menjadi ambisi Israel. Lahan seluas hampir 12 kilometer persegi di Yerusalem Timur akan dijadikan permukiman baru dengan pembangunan lebih dari 6.900 unit rumah. Komunitas internasional menilai proyek ini bukan sekadar pembangunan, melainkan strategi untuk memecah Tepi Barat menjadi dua bagian dan mengisolasi Yerusalem Timur, sehingga kelangsungan negara Palestina kian terancam.

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, bahkan menyebut persetujuan proyek itu sebagai realisasi janji yang sudah ditunggu puluhan tahun. “Negara Palestina sedang dihapus, bukan dengan slogan-slogan tetapi dengan tindakan,” tegasnya, menimbulkan gelombang kecaman yang lebih luas.

Kecaman keras datang dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Ia menegaskan Israel harus segera menghentikan semua aktivitas permukiman karena hal itu merupakan ancaman nyata bagi solusi dua negara. Otoritas Palestina pun menilai langkah Israel akan merusak peluang terbentuknya negara Palestina yang berdaulat, sekaligus menghancurkan kesatuan geografis dan demografis rakyat Palestina.

Sejak pendudukan tahun 1967, seluruh permukiman Israel di Tepi Barat dinyatakan ilegal berdasarkan hukum internasional. Namun, fakta itu seolah diabaikan. Kini, dengan dalih pembangunan, Israel menyalakan bara konflik baru yang bisa menyulut instabilitas di kawasan. Dunia pun menanti, apakah tekanan global mampu menghentikan ambisi Israel yang kian tak terbendung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *