Puruk Cahu, Domainrakyat.com – Anggota DPRD Murung Raya, Liangsoi, menekankan bahwa validitas data menjadi faktor krusial dalam penanganan kemiskinan di Murung Raya. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan Murung Raya sebagai salah satu daerah termiskin di Kalimantan Tengah dengan angka 6,44 persen. Liangsoi menyatakan, ketidakakuratan data menjadi hambatan serius bagi distribusi bantuan sosial dan program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Data Akurat sebagai Fondasi Program Sosial
“Keakuratan data sangat penting karena menyangkut langsung dengan penyaluran bantuan sosial, baik dari APBD maupun APBN. Kalau datanya tidak tepat, programnya tidak akan tepat sasaran,” ungkap Liangsoi, Sabtu (19/7/2025). Selama ini, banyak program pengentasan kemiskinan berjalan hanya berdasarkan data administratif tanpa verifikasi lapangan, sehingga bantuan sering tidak tepat sasaran.
Pendekatan Partisipatif dan Berbasis Lapangan
Untuk itu, Liangsoi mendorong pemerintah daerah melakukan pembaruan data secara berkala dengan melibatkan struktur masyarakat terbawah, seperti RT, RW, kepala desa, dan perangkat kelurahan. Pendekatan partisipatif ini dianggap vital agar kebijakan bisa lebih responsif terhadap kondisi nyata di lapangan.
Solusi Holistik untuk Pengentasan Kemiskinan
Liangsoi menekankan bahwa kemiskinan tidak hanya persoalan ekonomi. Rendahnya pendidikan, minimnya lapangan kerja, keterbatasan akses modal usaha, dan tingginya beban keluarga turut memperburuk kondisi. Ia mendorong program berbasis pemberdayaan masyarakat, seperti penguatan UMKM lokal, penciptaan lapangan kerja baru, serta optimalisasi peran lembaga sosial dan zakat.
“Kami tidak ingin program kemiskinan hanya jadi formalitas. Semua upaya harus berdasar data akurat agar menyentuh langsung warga yang paling terdampak,” tegasnya. DPRD Murung Raya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar penanganan kemiskinan di Murung Raya bisa efektif dan berkelanjutan.