Murung Raya, Domain Rakyat. Com//
Persaingan usaha di Kabupaten Murung Raya semakin tidak seimbang. Menjamurnya minimarket modern seperti Indomaret dan Alfamart membuat UMKM kian terdesak dan kehilangan pangsa pasar.
Warung kelontong, pedagang kaki lima, hingga toko sembako tradisional merasakan langsung dampaknya. Banyak konsumen beralih ke toko modern karena tergiur kenyamanan berbelanja, tata ruang yang rapi, hingga promo harga yang menarik.
Ironisnya, hingga kini sebagian besar UMKM Murung Raya belum memanfaatkan aplikasi, layanan pesan antar, maupun media sosial untuk memperluas pemasaran. Kondisi ini membuat posisi mereka semakin tertinggal di tengah gempuran ritel modern yang punya strategi digital dan modal besar.
“Sekarang pembeli makin sepi, apalagi sejak banyak Indomaret buka di jalan utama. Kami di pasar hanya bisa menunggu pelanggan datang, tidak bisa ikut-ikutan jualan online atau antar pesanan. Modal kami terbatas,” ungkap Hernita , pedagang sembako di Pasar Pelita Hilir, Selasa (26/8).
Padahal, produk lokal Murung Raya seperti hasil pertanian, kerajinan tangan, dan makanan khas daerah punya keunggulan yang tidak dimiliki minimarket modern. Jika potensi ini digarap lebih serius, UMKM sebenarnya punya peluang bersaing.