Murung Raya, Domainrakyat.com – Suasana hangat penuh semangat menyelimuti Desa Dirung Bakung saat digelar penamatan perguruan silat Kuntau. Acara yang berlangsung meriah ini bukan sekadar seremoni, melainkan juga menjadi penegasan bahwa Kuntau tetap hidup sebagai warisan budaya leluhur sekaligus berkembang sebagai cabang olahraga yang diminati generasi muda.
Silat Kuntau, yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat setempat, kini tak hanya dipandang sebagai seni bela diri tradisional, tetapi juga sebagai bagian dari pembinaan karakter dan wadah prestasi. Para pesilat muda tampil menunjukkan gerakan khas dengan penuh percaya diri, memperlihatkan ketekunan latihan yang mereka jalani selama ini.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Karang Taruna Kabupaten Murung Raya, Rahmat Hidayat, S.Sos. Ia menegaskan bahwa kegiatan semacam ini harus terus digalakkan karena tidak hanya memperkuat jati diri masyarakat, tapi juga membuka peluang bagi anak muda untuk menorehkan prestasi di tingkat daerah hingga nasional.
“Silat Kuntau bukan hanya identitas budaya kita, tapi juga bisa menjadi pintu menuju prestasi olahraga. Generasi muda perlu difasilitasi agar tetap mencintai warisan leluhur, sekaligus berani bersaing di ajang kejuaraan,” ujar Rahmat.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Orang tua, tokoh masyarakat, hingga pemuda desa terlihat antusias menyaksikan penampilan para murid perguruan. Kuntau dianggap sebagai salah satu cara menjaga kebersamaan, melatih disiplin, serta mempererat persaudaraan di tengah perubahan zaman yang kian modern.
Sebagai penutup, Kepala Desa Dirung Bakung, Siska Aprilianty, menyampaikan apresiasi mendalam atas semangat para pelatih, murid, dan masyarakat yang ikut menjaga eksistensi silat Kuntau. Menurutnya, acara ini menjadi bukti bahwa tradisi bukan hanya dipertahankan, tapi juga bisa dikembangkan.
“Harapan kami, Kuntau tidak berhenti di sini saja. Semoga terus tumbuh dan memberi manfaat, baik untuk pelestarian budaya maupun prestasi olahraga. Ini adalah kebanggaan bagi Desa Dirung Bakung,” ungkap Siska.
Dengan penutupan resmi oleh Kades, acara penamatan tersebut meninggalkan kesan mendalam. Kuntau di Dirung Bakung kini bukan hanya milik masa lalu, melainkan juga bekal berharga untuk masa depan.