Scroll untuk baca berita
News

Netizen Pembela UAS Serbu Akun Presiden Singapura dan Perdana Menteri Lee: #SaveUAS

92
×

Netizen Pembela UAS Serbu Akun Presiden Singapura dan Perdana Menteri Lee: #SaveUAS

Sebarkan artikel ini

 

Ustad Abdul Somad (Sumber: Kompasiana)

Skroll untuk Melanjutkan
Advertising

DOMAINRAKYAT.COM – Akun media sosial Presiden Singapura, Halimah Yacob, dan Perdana Menteri Lee Hsien Loong, sempat diserbu netizen Indonesia pendukung Ustaz Abdul Somad (UAS), buntut kasus UAS di negara itu.

Netizen dari Indonesia meluapkan kemarahan mereka dengan memenuhi kolom komentar di akun media sosial Halimah dan Lee.

Dalam kolom tersebut disertakan pula tagar #SaveUAS dan #SaveUstadzAbdulSomad di akun media sosial Twitter dan Instagram dua pemimpin Singapura itu.

Aksi itu buntut dari penolakan Singapura atas kedatangan Abdul Somad ke negara tersebut pada Senin (16/5).

Akun Twitter dan Instagram pejabat Singapura juga tak luput dari teror netizen Indonesia pendukung Abdul Somad adalah Menteri Senior Teo Chee Hean, dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan.

Begitu pula akun Twitter Pemerintah dan Kementerian Hukum Singapura Kementerian , serta laman Instagram Badan Pariwisata dan Imigrasi, serta Instagram Kementerian Luar Negeri Singapura, ikut diserbu netizen pembela UAS.

Dalam pantauan Domainrakyat.com, tak ada lagi ‘serangan’ netizen pendukung UAS di kolom komentar akun Instagram maupun Twitter Lee. Hanya ada segelintir netizen yang berkomentar mendukung UAS dan mengkritik Lee.

Sementara itu, netizen pendukung UAS terlihat masih ‘membanjiri’ akun Instagram Halimah dengan kemarahan mereka atas sikap Singapura.

“Negara segede kelurahan aja banyak tingkah,” demikian tulis salah satu akun di kolom komentar unggahan Halimah di Instagram.

Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura (MCI) membenarkan pada Rabu (18/5) bahwa sejumlah akun tersebut diserbu netizen yang mendukung UAS, seperti dikutip dari The Strait Times.

MCI juga mencatat laporan bahwa ada seruan untuk melakukan serangan siber terhadap media sosial Pemerintah Singapura di grup chat netizen Indonesia.

    

Lihat berita dan Artikel Domainrakyat.com di Google News dan WhatsApp Channel