Jakarta, DOMAINRAKYAT.com – Dalam jangka waktu kurang dari 2 tahun, Pemilihan Umum akan digelar. Rakyat Indonesia kembali akan mendapatkan haknya untuk menentukan pemimpin di 2024 mendatang.
Siapa saja yang akan mencalonkan diri jadi Presiden?
Diantara beberapa calon orang nomor satu di Indonesia adalah: Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Agus Harumurti Yudhowono, Ridwan Kamil, Airlangga Hartanto, Ketua DPR RI Puan Maharani, Erick Tohir dan beberapa nama lainnya.
Beberapa lembaga survei independen pun melakukan poling jajak pendapat ke masyarakat, siapa yang layak memimpin Indonesia ke depan.
Diantaranya yang melakukan polling adalah Indonesia Lawyers Club (ILC). ICL membuat jajak pendapat melalui media sosial Twitter resmi mereka. Polling tersebut diselenggarakan selama dua hari, sejak Sabtu 17 September hingga Senin, 19 September 2022.
Polling ILC dengan tema Seandainya Pilres Diadakan Saat ini, Siapa Pilihan Anda?
Melalui akun @YoutubeILC, mereka memberikan tiga nama calon dalam polling tersebut. Mulai dari Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Berdasarkan hasil poling ILC tersebut, Anies Unggul dibanding Ganjar dan Prabowo
Dari 56.000 lebih warganet yang berpartisipasi. Tercatat nama Anies Baswedan unggul telak dengan meraih 77,3 persen vote. Selebihnya Ganjar Pranowo menerima 14 persen suara dan Prabowo Subianto mendapat 9 persen.
Melalui unggahan tersebut, admin juga menyampaikan proses polling dilakukan secara terbuka selama dua hari.
“Polling ini dilakukan secara terbuka menggunakan fitur “poll” di twitter, periode polling 2 hari (Sabtu 09.00 – Senin 09.00 WIB) TERIMAKASIH 56 ribu voters yg sdh ikut berpartisipasi #PollingILC,” tulis akun itu lagi.
Sejak tulisan ini dibuat, unggahan tersebut telah disukai dan di retweet ribuan kali oleh warganet. Tidak ketinggalan, mereka juga memenuhi tweet tersebut dengan beragam komentar.
Beberapa dari warganet mengaku akan bingung untuk memilih antara Aniesa atau Ridwan Kamil jika nama dari Gubernur Jawa Barat itu masuk dalam daftar polling. “Saya pilih @aniesbaswedan Kalau ada pilihan @ridwankamil mungkin saya sedikit bingung pilih yg mana. Pak Ganjar bagus, hanya kepemimpinannya tidak akan jauh beda dengan Pak Jokowi. Intinya saya sebagai ASN ingin coba suasana baru dan itu hanya bisa dilakukan oleh Pak AB atau RK” tulis salah seorang warganet
Hasil voting melalui netizen pengguna Twitter tersebut turut disorot oleh pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
“Tentu ini fenomena bagus dan positif ya, dimana netizen Indonesia bebas untuk bisa memilih dalam poling ILC. Artinya itu ada gambaran baru, ada perspektif baru bahwa selama ini kan Capres, Cawapres didominasi selalu Ganjar, Prabowo gitu,” kata Ujang dikutif berita Tvonenews.com saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (22/9/2022).
Ditambahkan dia, ada nama Anies yang paling tinggi tentu ini ada sebuah kejutan baru surprise. Surprise baru yang tentu ini harus diperhitungkan bagi lawan politik Anies.
Ujang menjelaskan, voting yang dilakukan akan berbeda dengan hasil survey yang dilakukan oleh sejumlah lembaga riset. Pasalnya, katanya, hasil voting tak dapat dipertanggungjawabkan secara penuh mengingat metode penelitian yang belum dapat menjamin kebenarannya.
Namun, Ujang menilai hasil voting tersebut merupakan pilihan tersendiri bagi para netizen di Indonesia. Bahkan, hasil voting tersebut dikatakannya sebagai metode baru dalam menguji kandidat Capres pada Pilpres 2024 mendatang.
“Tapi kan tadi saya bilang ada perspektif baru dari publik, dari masyarakat, poling pun juga itu pilihan, walaupun pilihan itu tadi belum bisa dipertanggungjawabkan secara metode. Tapi itu sudah bagian daripada pilihan netizen begitu,” ungkapnya.
Di sisi lain, hasil voting netizen pengguna Twitter itu turut serta bakal menjadi rujukan Partai Politik dalam memutuskan kandidat pada Pilpres 2024 mendatang.
“Kalau menurut saya poling itu menjadi salah satu referensi bagi partai politik. Yang dimana dalam konteks elektabilitas survey kan tinggi juga Anies masuk tiga besar, nah dalam konteks poling juga tertinggi. Jadi saya melihatnya tetap partai politik tetap akan menghitung,” pungkasnya.