Scroll untuk baca artikel
Murung Raya

Festival Tandak Intan: Waket DPRD Mura Serukan Pelestarian Budaya dan Spirit Kebersamaan

×

Festival Tandak Intan: Waket DPRD Mura Serukan Pelestarian Budaya dan Spirit Kebersamaan

Sebarkan artikel ini
festival tandak intan
Waket II DPRD Mura, Likon. (Ist)

PURUK CAHU, Domainrakyat.com – Semangat pelestarian budaya lokal kembali bergema lewat Festival Tandak Intan Kaharingan ke-10 tingkat Kabupaten Murung Raya. Acara yang dibuka secara resmi oleh Bupati Murung Raya, Heriyus, pada Senin (21/7/2025) ini menjadi momentum penting untuk menguatkan jati diri masyarakat Dayak sekaligus memperkokoh kebersamaan umat beragama di daerah tersebut.

Wakil Ketua II DPRD Murung Raya, Likon, hadir langsung dalam pembukaan kegiatan tersebut dan menyampaikan dukungan penuhnya terhadap pelaksanaan festival tahunan ini. Menurutnya, Festival Tandak Intan bukan sekadar ajang seni dan budaya, tetapi juga ruang spiritual untuk memperdalam nilai-nilai keagamaan dan memperkuat akar tradisi masyarakat Kaharingan.

“Festival ini bertujuan untuk mengembangkan potensi umat Kaharingan, baik dari sisi spiritual maupun seni budaya Suku Dayak yang merupakan identitas masyarakat kita. Karena itu, penting bagi kita semua untuk mendukung dan melestarikannya,” ujar Likon, Selasa (22/7/2025).

Pelestarian Budaya dan Spirit Generasi Muda

Politisi Partai NasDem ini menegaskan bahwa keberadaan festival semacam ini sangat berperan dalam menumbuhkan rasa bangga terhadap kebudayaan daerah. Ia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi sumber motivasi bagi generasi muda Kaharingan untuk terus mencintai warisan leluhur mereka, sekaligus menjaga nilai-nilai harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.

“Generasi muda harus menjadi pewaris dan pelaku budaya. Jangan sampai tradisi luhur seperti ini terkikis oleh modernisasi. Justru lewat kegiatan seperti Festival Tandak Intan, kita bisa memperlihatkan kepada dunia bahwa identitas lokal tetap hidup dan berharga,” tegasnya penuh semangat.

Selain itu, Likon juga mengajak umat Kaharingan untuk terus memperkuat keimanan dan menghidupkan ajaran dalam Kitab Suci Panaturan, yang menjadi pedoman moral dan spiritual bagi umat. “Melalui pengamalan nilai-nilai luhur Panaturan, umat Kaharingan akan semakin kuat, bersatu, dan berkontribusi bagi kemajuan daerah,” tutupnya.

Kegiatan yang berlangsung meriah itu diwarnai dengan penampilan seni tradisional, ritual keagamaan, dan lomba-lomba khas Dayak yang menggambarkan keindahan budaya serta kekayaan spiritual masyarakat Murung Raya. Festival ini menjadi simbol kebersamaan dan bukti nyata bahwa pelestarian budaya lokal adalah fondasi penting bagi harmoni sosial di tengah perubahan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *