DOMAINRAKYAT.com — Di akunTwitternya, Ekonom senior Faisal Basri melontarkan sindirian menohok untuk Menko Luhut B Pandjaitan yang menyatakan anjloknya harga sawit di level petani Indonesia karena keputusan Ukraina membuka ekspor minyak bunga matahari.
Dikutip dari akun Twitter @FaisalBasri, Jumat (8/7/2022), ekonom yang dikenal punya pemikiran kritis ini, menyangkal pandangan Menteri Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut B Pandjaitan.
Kesimpulan Faisal, penyebab anjloknya harga tandan buah segar atau TBS sawit, adalah kebijakan pemerintahan Joko Widodo yang beberapa waktu lalu melarang eskpor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO). “Pak Luhut, biang keladi harga TBS di tingkat petani anjlok itu pemerintah sendiri yang sempat melarang ekspor,” tulis Faisal Basri.
Selanjutnya, pendiri INDEF ini menyampaikan bahwa harga TBS sawit sudah turun sebelum Ukraina memutuskan untuk menggenjot ekspor bunya matahari. “Harga TBS sudah turun sebelum Ukraine menggenjot ekspor minyak bunga matahari,” sambungnya.
Lebih lanjut Faisal melontarkan sindiran yang lebih menohok kepada Menko Luhut. “Kucurkan juga dong dana kompensasi untuk petani dari bea sawit yang dikumpulkan BPDPKS. Jangan Martua Sitorus dkk saja yang dapat puluhan triliun rupiah,” pungkasnya.
Sebelumnya Menko Luhut menyebutkan, langkah Ukraina menggenjot ekspor minyak nabati dari bunga matahari, berdampak ganda kepada Indonesia. Termasuk rontoknya harga TBS sawit yang membuat petani di daerah menjerit.
Pak Luhut, biang keladi harga TBS di tingkat petani anjlok itu pemerintah sendiri yang sempat melarang ekspor. Harga TBS sudah turun sebelum Ukraine menggenjot ekspor minyak bunga matahari.https://t.co/ZUvpRKtlNm
— Faisal Basri (@FaisalBasri) July 7, 2022
Ikuti berita Domainrakyat.com melalui Google News, klik di sini