Scroll untuk baca berita
NewsPemilu

Tri Sutrisno: Jangan Ada Adu Domba dalam Pemilu 2024

178
×

Tri Sutrisno: Jangan Ada Adu Domba dalam Pemilu 2024

Sebarkan artikel ini
Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno (kanan) bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 20 Mei 2023. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersilaturahmi ke kediaman Try Sutrisno membahas kondisi perpolitikan di Indonesia menjelang Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta, Domainrakyat.com – Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno meminta kepada warga Indonesia agar tertib menjelang tahun politik pagelaran kontestasi pemilihan umum 2024 mendatang. Ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh seruan-seruan politik yang memecah belah masyarakat.

Sutrisno mengatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beradab luhur. Oleh sebab itu, ia meminta kepada para pelaku politik agar berpolitik secara santun pada pemilu nanti.

Skroll untuk Melanjutkan
Advertising

“Lebih lebih ini mau pemilu ya. Jangan sampai pemilu ini, kita sebagai bangsa yang sopan ini lalu tidak tertib,” kata Wakil Presiden RI Ke-6 itu saat ditemui di kediamannya pada Sabtu 20 Mei 2023.

Selain itu, Sutrisno juga mengingatkan bahwasanya Indonesia adalah milik seluruh warga negara Indonesia. Ia menyebut karena perbedaan pandangan politik membuat masyarakat menjadi terbelah dan terkotak-kotak.

“Yang tertib, gentleman, karena semua ini yang beda partai beda rumah itu adalah saudara-saudara sebangsa. Itu saja,” ujar mantan Panglima ABRI tersebut.

Selain itu, kata Sutrisno, dirinya meminta kepada para pelaku politik agar jangan mengadu domba demi kepentingan politik. Ia menyebut adu domba politik tersebut akan berpengaruh kepada kehidupan masyarakat Indonesia.

“Jangan diadu domba. Seneng ngerasa paling benar, jangan. Ini negara besar. Bangsamu ini budayanya tinggi. Kobarkan itu, akhlak yang baik itu,” kata Sutrisno.

Try Sutrisno juga berpesan kepada siapapun calon pemimpin bangsa nantinya agar membersihkan hati dan pikiran. Sebab menurut dia, dengan begitu seorang pemimpin akan memiliki orientasi untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi.

“Calon wakil presiden, tadi basisnya sudah saya sebut. Ini (sembari memegang kepala) hatinya jahat, korupsi, menyabet kancane,” kata Sutrisno.

    

Lihat berita dan Artikel Domainrakyat.com di Google News dan WhatsApp Channel