Scroll untuk baca berita
NewsPemiluPolitik

Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto, Ganjar Ucapkan Selamat

355
×

Golkar dan PAN Dukung Prabowo Subianto, Ganjar Ucapkan Selamat

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto (kedua dari kanan) mengangkat surat dukungan yang diberikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) disaksikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023). Partai Golkar dan PAN menyatakan dukungan kepada calon presiden Prabowo Subianto dalam kancah Pemilu 2024. Sebelum PAN dan Partai Golkar, PKB terlebih dahulu mendeklarasikan dukungan kepada calon presiden Prabowo Subianto pada Mei 2023 yang lalu. Keempat ketua umum partai turut hadir dalam pendeklarasian itu. (dok. kompas)

Jakarta, Domainrakyat.com – Ganjar Pranowo selaku bakal calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesi Perjuangan (PDI-P) merespon santai keputusan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional yang menyatakan dukungannya terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden di pemilu 2024 mendatang.

Ganjar bahkan memberikan ucapan selamat pada kedua partai tersebut.

Skroll untuk Melanjutkan
Advertising

”Dalam proses demokrasi, sebenarnya itu biasa saja. Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai. Pasti beliau sudah memberikan keputusan dan sudah punya catatan harus merapat ke mana. Jadi, saya sangat hormat atas keputusan yang diambil oleh partai siapa pun mereka dan kemana pun mereka,” kata Ganjar melalui keterangan tertulis, Minggu (13/8/2023).

Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan, menjelang pemilihan presiden, semua partai politik bernegosiasi untuk menentukan arah politiknya. Maka, jika ada partai yang merapat ke salah satu koalisi, itu hal yang biasa dan menjadi hak politik mereka. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) juga disebutnya terus menjalin komunikasi dengan partai lain, baik yang sudah mendukung maupun yang belum mendukung.

Ia juga menanggapi santai ketika kian banyak partai politik yang mendukung Prabowo. Ia lantas menyinggung soal peta politik dukungan capres-cawapres ketika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

”Saat itu yang mendukung lawannya Pak Jokowi itu juga sama, mereka berbondong-bondong ke sana. Dan, kejadian ini kita catat dalam perjalanannya, dan selalu ada dinamika yang berubah,” tambahnya.

Saat Pilpres 2014 ketika PDI-P mengusung Joko Widodo berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK), PDI-P hanya berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Nasdem, Hanura, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Adapun kompetitornya, Prabowo-Hatta Rajasa, diusung oleh Gerindra, Golkar, PAN, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Bulan Bintang. Kepemilikan kursi DPR partai-partai politik itu lebih dominan daripada koalisi partai Jokowi-JK. Meski demikian, Jokowi-JK tetap bisa memenangi Pilpres 2014.

Saat ini, koalisi Gerindra, PKB, Golkar, PAN, plus parpol nonparlemen, Partai Bulan Bintang, yang menyatakan mendukung Prabowo sebagai bakal capres, pun memiliki lebih banyak kursi di DPR daripada koalisi pengusung Ganjar, yakni PDI-P, PPP, plus dua parpol nonparlemen, yakni Hanura dan Perindo. Jumlah kepemilikan kursi di DPR koalisi Gerindra cs sebanyak 265 kursi. Adapun koalisi PDI-P cs sebanyak 147 kursi. Golkar dan PAN memutuskan bergabung dalam koalisi Gerindra-PKB sekaligus menyatakan mendukung bakal capres Prabowo Subianto, Minggu (13/8/2023).

Ganjar justru mengucapkan selamat pada Golkar dan PAN atas keputusannya bergabung ke koalisi Gerindra dan PKB. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga demokrasi agar berjalan baik.

”Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana menjaga demokrasi berjalan dengan baik dan apa yang mesti kita bereskan dari persoalan bangsa dan negara ini,” ujarnya.

Secara terpisah, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto pun menghormati kerja sama yang dirajut oleh Golkar, PAN, PKB, dan Gerindra. Sebab, setiap partai berdaulat di dalam membangun kerja sama tanpa intervensi kedaulatan partai dari pihak mana pun. ”Dan, itulah ukuran dari demokrasi yang sehat, ketika kerja sama dilakukan atas dasar kesamaan desain agenda masa depan,” katanya.

PDI-P pun melihat merapatnya Golkar dan PAN ke koalisi Gerindra-PKB kian memperjelas arah kontestasi pilpres ke depan.

”Yang mengejutkan di balik kerja sama gemuk dari parpol yang mengusung Pak Prabowo tersebut, gerakan solidaritas ke Pak Ganjar Pranowo justru meningkat,” paparnya.

    

Lihat berita dan Artikel Domainrakyat.com di Google News dan WhatsApp Channel